Mari kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kenikmatan yang telah diberikan kepada kita. Nikmat yang paling besar bagi kita adalah nikmat iman dan Islam, semoga nikmat iman dan Islam ini selalu abadi hingga yamil qiyamah. Amin, amin ya robbal ‘alamin.
Sholawat beserta salam selalu tercurah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad saw, beliau seorang revolusioner ulung yang sampai kini belum ada duanya, berkat beliaulah kita menjadi bangsa yang bermakna, bangsa yang beradab, bangsa yang mampu merajut sejarah masa-masa lalu, maka sudah sepantasnya kita selalu menyampaikan sholawat dan salam kepada belian Nabi Muhammad swa. Sebagai rasa cinta kita, rasa ta’dim kita kepada beliau
Ma’asirol muslimin muslimat rohimah kumullah.
Pada kesempatan yang berbahagia ini tema yang akan saya usung adalah Menyukuri Karunia Allah
Konon kata orang tua, bumi yang kita pijak ini sudah udur usianya, sudah tua usianya. Ibarat binatang kuda, kuda bila sudah tua, larinya lamban, tenaganya berkurang, berkurang kegesitannya, tetapi nafsunya besar, makannya banyak dan pilih yang enak-enak saja. Demikian pula manusia bila sudah tua jalannya bungkuk, matanya rabun, giginya ompong, kulitnya kriput, lemah tenaganya dan besar nafsunya. Hal demikian pula dialami oleh bumi kita, gunung merapi meletus, banjir bandang di Wasior, bencana sunami di Mentawai dan peristiwa-peristiwa memilukan lainnya. Ini semua akibat dari fenomena alam yang mengisyaratkan kepada kita bahwa alam tidak kekal, alam akan hancur manakala Allah berkehendak.
Apa yang bisa kita perbuat melihat kejadian-kejadian seperti ini, berpangku tangan ? Tiduran di kasur empuk sambil mentertawakan kejadian ini ? Atau kita berdemo saling menyalahkan ?
Tidak ! Tidak ! dan Tidak ! Kita bukan bangsa yang arogan, kita bukan bangsa yang munafiq, tetapi kita adalah bangsa yang peduli terhadap sesama, bangsa pemersatu bangsa yang beradab.
Mari kita galang, mari kita bantu semampu yang kita bisa. Insya Allah bila kita bersatu saling bau membau, apapun beratnya masalah akan bisa terpecahkan. Wa’tasimu bihablillahi jami’ wala tafarroku.
Ma’asirol muslimin muslimat rohimah kumullah.
Sebagai hamba yang beriman, kejadian-kejadian yang telah menimpa bangsa kita ini, atau dunia umumnya. Mari kita bertafakkur, mengintrofeksi diri dan kembali pada Illahi. Semoga bencana yang menimpa kita ini merupakan cinta Allah pada kita agar kita selalu ingat, bertsyukur dan selalu menjaga kelestarian alam ini.
Benda atau barang yang kita miliki, apabila kita rawat dan kita jaga dengan baik Insya Allah benda tersebut akan awet. Namun apabila kita menyia-nyiakan atau sengaja merusak, maka banda tersebut akan rusak binasa dan tidak bermanfaat bagi kita.
Para bapak,, ibu dan hadirin yang dimulyakan Allah
Kejadian-kejadian yang telah menimpa bangsa ini baik kejadian yang berupa bencana, tanah longsor, sunami, gunung merapi meletus, wabah penyakit, gagal panen dan kejadian alam lainnya, haruslah kita sikapi dengan arif dan bijaksana, marilah kita mengintrifeksi. Kekeliruan apa yang telah kita perbuat selama ini ? Betulkah karena perbuatan kita yang salah, memberi kebijakan yang keliru atau betulkah karena kita kurang bisa mensyukuri apa yang telah Allah berikan dan anguerahkan kepada kita ? Allah SWT berfirman
“Lain syakartum la aziidannakum walain kafartum innaa adzabi lasyadiid.”
Ma’asirol muslimin muslimat rohimah kumullah.
Marilah kita kembali pada Dien kembali ke jalan Allah, kita serahkan kepada Allah karena Dia Maha Mengetahui apa-apa yang telah terjadi dan apa-apa yang bakal terjadi. Kita sebagai hamba, sebagai manusia wajib berihtiar untuk merubah nasib diri, lingkungan, bangsa bahakan dunia pada umumnya.
“Innaallaha la yughoyyiruma biqaumin hatta yughoyyiruma bi anfusihim.”
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, suatu bangsa, sehingga kaum atau bangsa itu sendiri yang merubahnya.
Jadi jelas musibah, kejadian-kejadian yang menimpa kita ini adalah buah dari perbuatan kita.
Akhirnya, kesimpulan dari pidato saya adalah: kejadian-kejadian atau musibah yang menimpa pada kita ini marilah kita sikapi dengan bijak, kita bantu mereka, semampu yang kita bisa dan jangan lupa mengintropeksi, menjaga dan melestarikan amanah Allah dan selalu bertsyukur.
Usikum wanafsi bittaquallah
Ihdinashorotol mustaqim
W3ssalamu’alaikum Wr. Wb.
Tegalgubug, 31 Nopember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar