Sabtu, 05 Februari 2011

Puisiku

Pahlawan

Pahlawan..
Berkorban dimedan perang
Berlaga dilahan jajahan
Bersenjatakan parang
Bertekadkan kebebesan
Berbekalkan kecintaan
Tak gentar akan tembakan
Tak gentar akan hentakan
Bagimu mereka hiburan
Bagimu bukan hambatan
Negri kau pertahankan
Nyawa kau pertaruhkan
Kaulah pengobar semangat
Kaulah pembankit asa
Kaulah teladan bangsa

Kuusung Asa

Sunyi merunduk
Di pucuk dedaunan
Memahami kesejukan
Diantara keheningan
Kuusung do’a berbalut asa
Mengejar segenap mimpi
Jalani panjangnya hari
Lalui alulan sang Illahi
Memburu ilmu
Berkawan waktu
Sebelum keluh melangkah
Sebelum raga tak berdaya
Terbaring dalam rumah tapa


Perpisahan

Berat ku jalani
Perpisahan yang perih
Menjauh dengan langkah lirih
Menyusuri takdir illahi
Walau waktu membatasi
Walau ruang menghalangi
Kau tetap dihati ini
Ku ingin kau jaga ini
Ku harap kau mengerti
Berpisah bukan pergi
Waktu yang tak mungkin kembali
Mengulang masa yang tlah pergi
Kau yang mengisi hari sepi
Kau yang mengisi malam sunyi
Walah kadang menyakiti
Jangan pernah kau sesali
Perjumpaan berujung perih


Waktu

Jarum jam berputar
Tiada lelah
Detik merangkat
Menit berjalan
Jam!
Hari!
Minggu!
Bulan dan tahun
Waktu tajam
Memotong usia
Memotong kesempatan
Jangan biarkan waktumu memotong
Manfaatkan tuk menuntut ilmu
Mengisi hidupmu
Meraih cita-citamu
Waktu aalah ilmu
Waktu adalah belajar


Panorama

Kepandangi hamparan keindahan
Metaku enggan berkedip
Langkahku enggan beranjak
Jantungku berhenti berdetak
Ragaku terpaku
Lidahku keluh tak sanggup berkata
Indahnya menghadirkan sejuta pesona
Gemercik air mengalun merdu
Burung berkicau padukan suaranya
Semilir angin membelai sukma
Hirup udara membasuh jiwa
Sungai mengalirkan kesejukan
Bukit berbaris rapi
Awan berarak mengikuti
Kabut kaburkan pandangan


Senja

Senja merona
Bercermin diatas laut
Bayang-bayangmu kian memudar
Satu persatu
Kemudian tenggelam
Dan menghilang
Dibalik kelam
Udara malam menyapa
Alampun sunyi
Menhitung jemari-jemari
Baik, buruk, baik, buruk
Lalu abadi


Terluka

Jika cinta hanyalah asa
Jika cinta bayangan maya
Izinkan aku titip cinta
Sebelum ku melangkah
Tanpa sepenggal kata
Lewat mata kuutarakan semua
Lewat senyum ku rekatkan jiwa
Tingalkan rintihan luka
Dibayangi perih kecewa
Menggapai indah bahagia
Biarlah cinta sejatiakn rasa


Penyesalan

Waktu takkan menunggu
Tlah berlalu
Bersama harapanku
Meski hati tak rela
Ku harus melepasmu
Meski aku kecewa
Sedih tak bisa kukelabuhi
Perasaan yang menghuni hati
Tak adakah celah hatimu
Untuk diriku
Tak pernahkah memikirkakku
Walau hanya sedetik hidupmu
Ku ingin kau mengerti
Bukan ingin memiliki


PUSTAKA

Pustaka jendela dunia
Lembar-lembar mulia nan berjasa
Pustaka tua yang mulai sulit dibaca
Lembar-lembar lusuh namun berilmu
Pustaka-pustaka berjasa
Awal langkah menjamah dunia
Awal langkah menggapai cita
Jangan biarkan waktu berjalan
Jangan biarkan keringat menetes
Tanpa lembarannnya


KEHILANGAN

Belum banyak kata kita rangkai
Belum banyak cerita kita urai
Ribuan asa tak sempat kita gapai
Kau pergi terlalu dini
Waktu kita teramat singkat
Serasa berjalan lebih cepat
Tiada lagi canda
Yang musnahkan lelah
Tiada lagi tawa
Yang menawar luka
Tiada lagi tingkah
Yang membawa bahagia
Kini semua tinggal kenangan
Yang harmoonikan angan-angan


GURUKU PAHLAWANKU

Guru…
Kau pahlawanku
Pelita alam semesta
Lentera pencerah masa depan
Kau angkat diriku dari riak kehidupan
Sentuhan tanganmu mebuka jendela keilmuan
Menyibak selimut kebodohan
Kau bekali diriku tuk menjamah dunia

Pahlawanku…
Pengabdianmu tak putus di ujung hari
Tak rapuh dimakan usia
Tak lekang dimakan zaman
Abadi sepanjang masa

Pahlawanku…
Berperisai keihlasan dan kesabaran
Terimakasih guruku…
Walau waktu membatasi
Walau ruang menghalangi
Nasihatmu ku ingat selalu
Jasamu ku kenang selalu


Malaikat Hidupku

Ibuku..
Kau lah jiwaku
Kau lah pilar ragaku
Kau lah lentera langkahku
Cintamu merangkul batinku
Kasihmu menyentuh kalbuku
Pancaran lembut dari wajahmu
Yang mampu luruhkan amarahku
Pelukan hangat khas jiwamu
Yang mampu mengupas tangisku
Meski sering ku lukai hatimu
Masih kau beri maaf untukku
Kasihmu yang tak pernah semu
Selalu tersirat di setiap nafasku
Wanita tangguh yang tak pernah layu
Potret pahlawan kehidupanku
Kau lah malaikat hidupku

Kenangan bukan permusuhan

Saat bersama memecah ombak
Perih itu kita rasakan
Jemari yang tak ingin dipisahkan
Perekat jiwa lekat kehancuran
Kita yang tak temukan jalan
Harus rasakan getir perpisahan
Yang tak pernah ku bayangkan
Dan tak pernah ku rasakan
Amarah barakan kebencian
Selamat jalan kawan
Ku harap kau tak pernah lupakan
Kenangan bukan permusuhan

Temaram
Saat kabut rabunkan mata kita
Semua terasa jauh berubah
Saat ego temaramkan hati kita
Katamu kataku terdengar percuma
Haruskah ini terjadi?
Pertengkarang mengoyak hati
Perpisahan tak seperih ini
Samudra kecewa
Melihat kita beradu kata
Awan menangis
Mendengar kata mengiris
Sedalam dendam racuni relung hati
Sekeras benci luruhkan sanubari
Kau tetap kawan
Kau bukan lawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar